Selasa, 27 September 2016
Bursa Asia Melemah Terkait Deban Capres Amerika Serikat
PT Equityworld Futures, Tokyo - calon Debat Presiden Amerika Serikat (AS) memberikan ketidakpastian ke pasar saham di Asia. Akibatnya, saham Asia turun karena investor beralih ke investasi lain seperti obligasi dan Yen.
Halaman Reuters diluncurkan pada Selasa (2016/09/27), indeks Nikkei Jepang turun 1,4 persen ke posisi terendah dalam tujuh minggu.
Sementara indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang kehilangan 0,4 persen, dengan sektor teknologi dan turun lebih dari 1 persen.
Sementara itu, dolar melemah ke posisi bulan terhadap yen menjadi sekitar 100,08 ¥. Yen yang tinggi dipandang sebagai ancaman bagi penjualan eksportir.
Perdebatan antara calon presiden Hillary Clinton dari Demokrat dan Republik Donald Trump sedang berlangsung, dan bisa memiliki dampak besar di pasar.
Pasar cenderung melihat Clinton sebagai calon status quo, sementara beberapa percaya Trump akan memberikan makna terhadap hal kebijakan luar negeri, perdagangan dan ekonomi domestik AS.
"Ada hal yang disebut Trump termometer," kata David Bloom, kepala HSBC yang berbasis di London strategi forex.
"Jika Anda ingin tahu siapa yang memenangkan debat presiden, tidak perlu melihat ke Twitter atau Facebook. Hanya cukup untuk melihat dolar atau peso Meksiko," jelasnya.
Peso telah mencapai rekor terendah dalam beberapa hari terakhir di tengah kemenangan kekhawatiran Trump akan mengancam ekspor Meksiko ke Amerika Serikat, pasar tunggal terbesar.
"Jika Clinton menang, Anda akan mendapatkan rally besar di peso, dan demonstrasi di pasar negara berkembang," tambahnya.
Sementara itu, jika sebaliknya, hal itu akan menguntungkan mata uang lainnya seperti Yen, Euro dan Swiss Franc.
Sebelumnya, Wall Street jatuh pada penutupan perdagangan juga memicu investor menunggu hasil dari perdebatan pertama antara US calon presiden (AS) Hillary Clinton dan Donald Trump dan penurunan saham Deutsche Bank membebani sektor keuangan.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,91 persen menjadi 18.094,83 poin dan S & P 500 kehilangan 0,86 persen menjadi 2.146,1 poin.
Sementara indeks Nasdaq Composite kehilangan 0,91 persen menjadi 5.257,49 poin berakhir.
Sementara harga minyak berjangka Brent ditutup naik $ 1,46, atau 3,2 persen, menjadi US $ 47,35 per barel setelah diperdagangkan antara US $ 45,74 dan US $ 47,66 per barel.
Kemudian minyak mentah Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate (WTI) naik US $ 1,45, atau 3,3 persen pada US $ 45,93 setelah mencapai sesi tinggi US $ 46,20 dan US $ 44,43 per barel kamar.
news by PT Equityworld Futures
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar