PT Equityworld Futures - Dolar beringsut menjauh dari titik terendah 15 bulan terhadap sekeranjang mata uang pada hari Kamis, namun masih terlihat goyah karena keraguan tentang apakah akan terjadi kenaikan suku bunga A.S. tahun ini.
Indeks dolar, yang mengukur nilai greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik sekitar 0,1 persen menjadi 92,949. Pada hari Rabu, turun ke level 92.548, level terlemah sejak Mei 2016.
Greenback telah terbebani oleh kekacauan politik yang mencengkeram Washington dan oleh data ekonomi A.S. yang sangat membosankan, terutama inflasi yang lamban, yang menambah ketidakpastian tentang laju pengetatan kebijakan Federal Reserve di masa depan.
Euro merayap 0,1 persen lebih rendah ke $ 1,1845, mundur dari level tertinggi 2-1 / 2 tahun di $ 1,19105 pada hari Rabu - tingkat tertinggi mata uang umum sejak Januari 2015. PT. Equityworld Futures
Berbeda dengan risiko politik dan ketidakpastian kebijakan moneter yang telah melanda dolar, euro telah menarik dukungan dari ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa pada akhirnya akan mulai menghapuskan kebijakannya yang mudah.
Euro muncul menuju uji coba level $ 1,20, kata Satoshi Okagawa, analis pasar global senior Sumitomo Mitsui Banking Corporation di Singapura.
Pada saat yang sama, bagaimanapun, kenaikan baru-baru ini dari taruhan bullish bullish menunjukkan risiko pull-back.
"Balon telah membengkak," kata Okagawa, mengacu pada posisi long di euro.
Terhadap yen, euro tergelincir 0,1 persen menjadi 131,19, diperdagangkan pada ketinggian Rabu di 131,40 yen, level terkuat euro terhadap yen sejak Februari 2016.
Equityworld Futures : Dolar bertahan stabil terhadap yen di 110,76, setelah menjauh dari level terendah 109,92 yen yang ditetapkan awal pekan ini, tingkat terendah greenback di lebih dari enam minggu.
Sterling bertahan stabil menjelang keputusan suku bunga Bank of England (BoE) yang akan dirilis Kamis nanti.
Pound terakhir berpindah tangan pada $ 1,3217. Pada hari Rabu, naik menjadi $ 1,3250, level tertinggi dalam hampir 11 bulan.
BoE tampaknya akan mempertahankan suku bunga pada rekor rendah sekali lagi pada hari Kamis dengan investor mencari tanda-tanda bahwa, menghadapi Brexit, semakin mendekati kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya dalam satu dekade. (Dilaporkan oleh Masayuki Kitano Source: Reuters Edit by: Equity World Jakarta)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar