Jumat, 07 Oktober 2016
Mengapa Harga Gas Industri Di Indonesia Lebih Mahal Dibanding Negara Asean Lain
PT Equityworld Futures, Jakarta Harga gas di Indonesia lebih mahal jikalau di bandingkan bersama sekian banyak negeri lain di Asia Tenggara (ASEAN).
Lebih murahnya harga gas di sekian banyak negeri lain bukan semata-mata cuma sebab susunan niaga yg baik, sedangkan ada pula penyebab yang lain.
Direktur Pembinaan Program Minyak & Gas Bumi Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral (ESDM) Agus Cahyono Adi menyampaikan, tidak sedikit diberitakan bahwa harga gas di sekian banyak negeri lain di kawasan ASEAN di kisaran US$ 4 per MMBTU.
Menurut beliau, pemberitaan tersebut butuh diluruskan. Alasannya, diwaktu ini sebenarnya harga gas di pasar berada di kisaran US$ 7per MMBTU sampai US$ 9 per MMBTU. Artinya, harga gas di pasaran tersebut telah nyaris sama bersama rata-rata harga gas di Indonesia yg ada di kisaran US$ 10 per MMBTU.
"Harga gas di Asia Tenggara bukan US$ 4 hingga US$ 5, tapi telah US$ 7 hingga US$ 9 per MMBTU. Tolong dikoreksi," kata Agus dalam diskusi penurunan harga gas industri buat memacu pertumbuhan ekonomi nasional, di Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Pengamat Kebijakan Publik & Energi Agus Pambagyo menambahkan, murahnya harga gas di Asia Tenggara, khususnya Malaysia segede US$ 4 per MMBTU, disebabkan adanya subsidi oleh pemerintah.
"Pemerintah Malaysia lewat Petronas memberikan subsidi harga gas pada industri-industri mereka," ungkap Agus. Jumlah subsidi yg diberikan pemerintah bagi menekan harga gas di negeri tersebut pass agung. Pemerintah Malaysia memberikan subsidi lewat Petronas se besar Ringgit Malaysia (RM) 230.6 miliar atau US$ 57.5 miliar, merupakan lebih kurang Rp 776,25 triliun lebih.
"Selain memberikan subsidi lewat Petronas, pemerintah Malaysia serta menjamin kehandalan pasokan gas bumi," papar Agus.
news by PT Equityworld Futures
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar