Rabu, 05 Oktober 2016

Perseteruan Antara Presiden Filipina Rodrigo Duterte Dan Presiden Barack Obama



PT Equityworld Futures, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak peduli dgn ketetapan Amerika Serikat (AS) yg menolak jual senjata ke Filipina, dikarenakan Rusia & China menjamin bakal memasok senjata bersama gampang.

Duterte pun menyampaikan bahwa Presiden Barack Obama biar bertolak� ke neraka” sesudah AS tidak mengkritik perang narkoba di Filipina. Dalam pidatonya di Manila hri Selasa (4/10/2016), Presiden Duterte kembali mengumbar rasa ketidaksukaannya dgn AS.

Duterte bahkan pernah mengucapkan; aku� dapat putus bersama Amerika”. tapi, tak ada penjelasan apa tujuan dari kata “putus” itu. Duterte, dalam pidatonya pula mengungkapkan bahwa AS menolak jual rudal & sekian banyak senjatanya pada Filipina. Keputusan AS itu muncul sesudah perang narkoba yg dikobarkan Duterte di Filipina memicu pembunuhan brutal besar-besaran yg merenggut ribuan gembong & konsumen narkoba.

 ”Walaupun kemungkinan terdengar seperti kotoran bagi kamu, ini yakni pekerjaan suci aku buat menjaga integritas republik ini & orang-orang yg sehat,” kata Duterte, seperti dikutip Reuters. ”Jika Anda (AS) tak mau jual senjata, aku bakal berangkat ke Rusia.

Saya mengirim para jenderal ke Rusia & Rusia mengemukakan jangan sampai khawatir, kami mempunyai seluruh yg Anda perlukan, kami dapat memberikannya terhadap kamu ucap Presiden Filipina berjuluk “The Punisher” atau “Penghukum” ini.

 ”Dan buat China, mereka menyampaikan cuma butuh datang & tandatangani, & semuanya dapat di sampaikan lanjut Duterte. Sebelumnya, Duterte mengemukakan bahwa beliau bakal meninjau Pakta Perjanjian Kerjasama Pertahanan AS-Filipina. Duterte pula sempat mengharapkan biar pasukan AS hengkang dari wilayah Filipina selatan.

Perjanjian yg ditandatangani kepada th 2014, membolehkan AS menempatkan pasukannya di pangkalan militer Filipina. Tujuannya utk menjamin keamanan maritim & operasi kemanusiaan & penanganan bencana. Duterte menyampaikan AS selayaknya mensupport Filipina dalam menanggulangi masalah narkoba yg telah kronis.

tetapi, dirinya kesal dikarenakan AS justru mengkritiknya sebab tingginya angka kematian, seperti halnya kritik dari Uni Eropa. ”Alih-alih mempermudah kami, yg mula-mula memukul merupakan Departemen Luar Negeri (AS).

menjadi, Anda mampu bertolak ke neraka, Obama, pergilah ke neraka,” menurutnya. ”Uni Eropa, lebih baik pilih api penyucian. Neraka telah penuh. Mengapa aku mesti takut terhadap kamu? kesal Duterte.

news by PT Equityworld Futures

Tidak ada komentar:

Posting Komentar