Senin, 06 Februari 2017

Kurang Tidur Bisa Menjadi Penyebab Obesitas


PT Equityworld - Mungkin Anda pernah mengalami hal ini, ketika tidak tidur tadi malam, sepanjang hari Anda merasa lapar. Penelitian telah membuktikan kebenaran dari kasus ini. Anda mungkin tidak menyadari berapa banyak kalori ekstra diasup saat kurang tidur.

Cukup tidur akhir-akhir ini muncul sebagai pilar ketiga untuk mengendalikan berat badan bersama dengan olahraga dan diet yang sehat. penelitian sebelumnya membuktikan hubungan kurang tidur dengan obesitas dan diabetes tipe 2. Namun, penelitian baru adalah yang pertama untuk menghitung kalori ekstra sebagai akibat dari kurang tidur.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition, para peneliti menghitung jumlah kalori ekstra dimakan oleh mereka yang kelelahan karena kurang tidur.

Untuk melakukan penelitian ini, para peneliti mengumpulkan hasil dari 11 studi sebelumnya yang meneliti "kurang tidur parsial" dan konsumsi kalori. Parsial kurang tidur berarti seseorang tidur hanya sebagian sepanjang malam.

"Tidur tidak sepanjang malam dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur," kata peneliti Gerda Pot, PhD.

Studi yang melibatkan 172 orang berusia 18-50 tahun, pria dan wanita yang tidak hanya berat badan normal, tetapi juga kelebihan berat badan dan obesitas. Semua penelitian yang melibatkan kelompok kontrol orang tidak cukup tidur, dan tidur 7 sampai 12 jam malam. Orang yang kurang tidur write hanya tidur 3,5-5,5 jam di tempat tidur.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari rata-rata mengonsumsi tambahan 385 kalori sehari. "Ini sama dengan empat setengah potong roti," kata Pot.

"Selain itu, mereka mengkonsumsi lebih banyak lemak dan kurang protein," tambah Pot. Konsumsi karbohidrat kira-kira hampir sama.

Peneliti lain berspekulasi kurang tidur dapat mempengaruhi hormon yang terkait dengan kelaparan seperti leptin dan ghrelin. Tapi Pot dan rekan-rekannya percaya pejelasannya mungkin "hedonis", yang berarti makan berlebihan saat kurang tidur karena mereka mencari kesenangan.

Sharon Zarabi, RD, direktur program bariatrik di Lenox Hill Hospital di New York City berbagi tuduhan yang sama. Keinginan untuk makan berlebihan mungkin karena mereka cemas dan tidak dapat memuaskan kecemasan mereka dengan makan. Zarabi tidak terlibat dalam penelitian baru.

Para peneliti juga menemukan terjaga di malam hari sebenarnya tidak membakar kalori ekstra. Ini membuktikan tidak cukup tidur dalam jangka panjang adalah resep untuk berat badan.

baca juga berita lainnya di PT Equityworld

Tidak ada komentar:

Posting Komentar